Senin, 18 April 2011

2

***
Keesokan harinya di kelas 8a...
"Dian! Jangan lupa tulis namaku eh," ujar Oka.
"Dian, z juga," kata Nanda.
Semua siswa siswi kelas 8a ribut dengan jurit malam yang akan di adakan nanti malam.
"Kasihan ya Dian, kayaknya ribet amat jadi dia," komentar Kharin di sela - sela kesibukan Dian.
"Sebagai teman yang baik, kita hanya bisa lihat dia saja" kata Nency.
"Bantuin dong," Inggrid membetulkan perkataan Nency barusan.
"Selamat pagi anak - anak," sapa Bu Helga, guru matematika sekaligus wali kelas mereka.
Semua anak yang tadinya sibuk mendaftar buat jadi peserta jurit malam di Dian langsung ngacir ke tempat duduk mereka masing - masing.
"Pelajaran apa kalian sekarang?" tanya Bu Helga.
"Bahasa Inggris, Bu" jawab mereka serempak.
"Oke, Ibu minta waktunya sebentar. Ibu mau tanya sama kalian, kenapa nilai matematika kalian bisa jeblok semua?" tanya Bu Helga.
Semua anak hanya bisa diam. Mereka tidak tau harus menjawab apa.
"Ibu sekarang mau buat peraturan baru di kelas ini supaya nilai kalian tidak anjlok lagi," kata Bu Helga.
Ia menarik nafas panjang, seperti berat untuk mengatakannya, "Kalian harus pacaran satu kelas!"
"WHAT???!??!!" Semua siswa - siswi kelas 8a nampaknya tidak menerima peraturan baru ini.
"Bu, ga bisa gitu dong" kata Dyandra.
"Iya bu. Lagian manfaatnya apa coba bu?" ucap Kharin.
"Ibu sudah berpengalaman tentang hal ini. Lagian, tujuannya itu kalo nilai kalian jelek, kan malu sama pacar, masa nilainya jelek. Sudah begitu selama kalian itu pacaran, malmingnya itu ga kemana - mana, tapi pantau pacar kalian belajar atau tidak. Kalian juga bisa pergi bareng untuk belajar bersama," jelas Bu Helga.
"Hadoh, badan loyo ya" keluh Cindy.
"Bu, kalo misalnya udah punya pacar di luar kelas?" tanya Bety ragu.
"Emangnya kamu sudah punya pacar Bety?" goda Bu Helga, "Kalian diam - diam saja. Ini cuma rahasia kelas kita," lanjut Bu Helga.
"Bu, tapi yang cewek lebih banyak dari pada yang cowok" kata Oka.
"Nanti ga semua yang pacaran. Hanya yang cowok saja." balas Bu Helga.
"Yes!" gumam beberapa anak cewek *dalam situasi ini ga ada alpius, yefinus dan paul*.
Anak - anak cowok banyak berkeluh kesah sana sini karena merasa tidak adil.
"Itu saja ya Ibu sampaikan. Bye-bye. Pokoknya ga ada yang boleh protes. Masalah loe..."
"Derita loe" sembelum Bu Helga menyelesaikan kalimatnya, siswa - siswi kelas 8a telah menyelesaikan kalimatnya.
"Jie.. Masa tuh mesti pacaran satu kelas? Ga adil sekali," kata Uwis jengkel.
"Jadi coe mau sama titt *maaf, sensor. Biarlah anda sekalian yang menentukan.*" kata Cindy.
Uwis memasang muka jengkel pada Cindy.
"Peace Uwis," ucap Cindy sambil tersenyum.
"Yang jelas z tra mau cup" kata Nency.
"Macam ada yang mau sama coe kah?" kata Fiertho.
"Macam coe juga ada yang mau kah?" balas Nency. *Lah itu, si Ira mau kok. Hehe*.
"Se, kam dua stop sudah. Sama - sama mau moe" Kharin menengahi.
"Ji, tidak eh. Tra lepel" ucap Nency.
"Yaiyalah, kan cintanya Nency cuma buat Diman seorang." kata Stella.
SF asik berbincang - bincang sambil sesekali tertawa layaknya orang gila *z tidak termasuk cup :P*
'Dia mau ga ya jadi pacarku?' batin seseorang.
'Aku harap dia mau nembak aku' kata seseorang dalam hati.
'Kayaknya seru nih, pacaran satu kelas. Bisa aku manfaatkan' batin seseorang sambil tersenyum sinis.
***
Udahan dulu ye. Gimana? Ga ada yang dapat bagian yang buruk kan? Part selanjutnya tunggu aja dan berdoa supaya penulis berbaik hati men-post-nya cepat. Saran dan kritiknya di tunggu ya ;)
_CinCon_ *CindyChan* ~Tomat~ >Bieber< -shawty-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar